Berkunjung ke museum akan selalu penuh dengan kenangan sejarah masa lampau, dengan benda-benda peninggalannya, museum sering mengajak kita berfantasi dan membayangkan bagaimana kehidupan raja-raja dan kondisi masa lalu di daerah setempat.
Salah satu museum yang sangat terkenal di pulau Kalimantan adalahMuseum Mulawarman. Museum Mulawarman setidaknya memiliki kurang lebih 5.373 koleksi benda bersejarah yang terbagi dalam berbagai jenis. Namun klasifikasi itu berdasarkan pada klasifikasi museum secara umum. Dari total 5.373 buah koleksi bersejarah tersebut terbagi menjadi:
- Koleksi Geologi 55 Buah
- Biologika 155 Buah
- Etnografika 2.037 Buah
- Arkeologi 43 Buah
- Historika 1.295 Buah
- Numismatika/ Heraldika 880 Buah
- Filologika 31 Buah
- Keramologi 581 Buah
- Seni Rupa 197 Buah
- Teknologika 99 Buah.
Benda-benda bersejarah di atas dibuat dari berbagai bahan, seperti kayu, kulit kayu, kain, kuningan, besi dan lain sebagainya menurut beberapa sumber dari jumlah total koleksi benda-benda bersejarah tersebut, 50 persennya merupakan benda bersejarah yang terbuat dari bahan organik, dan 50 persen lagi terbuat dari bahan anorganik.
Sejarah Museum Mulawarman
Museum Mulawarman sebelumnya adalah bangunan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara yang didirikan pada tahun 1932 oleh Pemerintah Belanda dan menyerahkan Keraton kepada Sultan Adji Muhammad Parikesit pada tahun 1935. Bahan bangunannya didominasi oleh beton mulai dari ruang bawah tanah, lantai, dinding, penyekat hingga atap.
Di bagian halaman depan museum terdapat duplikat Patung Lembuswana yang merupakan lambang Kerajaan Kutai Kartanegara. Arsitektur dari museum ini mengadopsi dari arsitektur tradisional Suku Dayak yang ada di Kutai.
Museum Mulawarman sempat terbakar dan kemudian dibangun kembali pada tahun 1963.
Museum ini diresmikan pada tanggal 25 November 1971 oleh Gubernur Abdoel Wahab Sjahranie, lalu diserahterimakan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 18 Februari 1976. Saat ini telah dibangun pula Balai Kedaton sebagai tempat kediaman Sultan Aji Muhammad Salehuddin II yang telah dinobatkan kembali pada tahun 2002. Selain itu di dalam lingkungan istana kesultanan terdapat juga pemakaman keluarga kerabat Kerajaan Kutai Kartanegara serta Masjid Jami’ Aji Amir Hasanuddin.
Museum Mulawarman
Banyaknya koleksi peninggalan sejarah yang terdapat di Museum Mulawarman menjadikanya salah satu museum dengan koleksi terlengkap.
Museum Mulawarman terdiri dari dua lantai. Di lantai bawah terdapat koleksi keramik Cina. sedangkan lantai 2 berisi koleksi peninggalan yang bercorak kesenian. Pada bagian belakang museum terdapat tempat berbelanja souvenir khas budaya Dayak, batu perhiasan, maupun cendera mata lainnya.
Berikut adalah beberapa koleksi benda-benda bersejarah yang terdapat di dalam Museum Mulawarman. Semuanya tersimpan dengan baik dan sangat terawat. Benda-benda yang mempunyai nilai sejarah dan seni yang tinggi ini dahulunya pernah digunakan oleh Kesultanan.
- Singgasana, sebagai tempat duduk raja dan permaisuri. Singgasana ini terbuat dari kayu, dudukan dan sandarannya diberi lapisan yang berisi kapuk dan terbungkus kain yang berwarna kuning. Singgasana ini dibuat dengan gaya Eropa, penciptanya adalah seorang Belanda bernama Ir.Vander Lube pada tahun 1935.
- Patung Lembuswana, Lambang Kesultanan Kutai, dibuat di Birma pada tahun 1850 dan tiba di Istana Kutai pada tahun 1900. Lembuswana diyakini sebagai kendaraan tunggangan Batara Guru. Nama lain dari Lembuswana adalah Paksi Liman Janggo Yoksi, yakni Lembu yang bermuka gajah, bersayap burung, bertanduk seperti sapi, bertaji dan berkukuh seperti ayam jantan, berkepala raksasa dilengkapi pula dengan berbagai hiasan sehingga menjadikan patung ini terlihat indah.
- Kalung Uncal, merupakan aksesoris kebesaran Kesultanan Kutai Kartanegara yang digunakan pada waktu penobatan Sultan Kutai menjadi Raja atau pada waktu Sultan merayakan ulang tahun kelahiran dan penobatan Sultan serta acara sakral lainnya.
- Meriam Sapu Jagad Peninggalan VOC, Belanda
- Prasasti Yupa, adalah tiruan dari Yupa yang asli terdapat di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti Yupa adalah prasasti yang ditemukan di bukit Brubus Kecamatan Muara Kaman. Ke-7 prasasti ini menandakan dimulainya zaman sejarah di Indonesia yang merupakan bukti tertulis pertama yang ditemukan berupa aksara Palawa dalam bahasa Sanskerta.
- Seperangkat Gamelan dari Keraton Yogyakarta 1855
- Arca Hindu
- Seperangkat Meja Tamu peninggalan Kesultanan Bulungan
- Ulap Doyo, merupakan benda hasil kerajinan Suku Dayak Benuaq
- Minirama (manuskrip) tentang sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara
- Koleksi Numismatika berupa mata uang dan alat tukar lainnya
- Koleksi Keramik dari Cina, Jepang, Vietnam dan Thailand
- Dan lain-lain.
Museum Mulawarman terletak di Kota Tenggarong, Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur,Indonesia.
Akses Menuju Museum Mulawarman
Jarak tempuh museum Mulawarman dari Balikpapan berkisar 3 jam. Sedangkan apabila Anda mengakses museum dengan perjalanan darat dari Samarinda akan memakan waktu sekitar 45 menit.
Tarif Masuk Museum Mulawarman
Museum Mulawarman dibuka untuk pengunjung setiap hari.
Tarif masuk ke Museum Mulawarman kategori:
Dewasa : Rp. 2.500,- per orang
Anak-anak : Rp.1.000,- per orang
Akomodasi
- Tempat parkir
- Toilet
- Tempat ibadah
- Pusat penjualan souvenir (oleh-oleh)
- Toko dan warung makan
- Penginapan di Tenggarong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar